Advertisement

Responsive Advertisement

KAJIAN TEORI DAN PRAKTIK TEP DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI CETAK DAN AUDIO VISUAL DALAM PROGRAM ATAU KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

BAB I
PENDAHULIUAN


  1. Latar Belakang
Dewasa Ini, pendidikan di Indonesia layak memperhatikan unsur-unsur penunjang pendidikan yang sangat layak diaplikasikan dalam proses pembelajaran. berbagai macam unsur penunjang pendidikan pada hakikatnya sangatlah mudah untuk ditemukan di sekitar lingkungan tempat di mana kita hidup. namun hal tersebut tergantung apakah seorang yang berproses dalam dunia pendidikan memiliki niat dan mau menggunakan unsur penunjang pendidikan tersebut atau tidak. 
Finlandia dengan sistem pendidikan terbaik di dunia kala ini telah menerapkan berbagai teknologi pendidikan yang tidak hanya berpangku pada dunia alat teknis, melainkan lebih dari sebuah perencanaa, pelaksanaan, evaluasi lah yang mereka sistemik-kan. sebagai pacuan untuk mendorong perencanaa, pelaksanaan, dan evaluasi digunakanlah sebuah alat media untuk mendongkrak hidrolikkan proses pembelajaran yang dilaksanakan seketika itu juga. 
rasanya, masih terdapat asumsi yang masih dapat ditemukan dan ndilalah asumsi tersebut dapat kita sebut sebagai semboyan "salah kaprah bener ora lumrah". asumsi-asumsi tersebut masih bersifat konservatif dengan memandang bahwa segala kata "teknologi" tidak lain adalah makna konotasi dari penggunaan mesin-mesin berbeban tinggi, motorik, dan berupa robot. padahal lebih dari sekedar mesin-mesin, bahwa teknologi merupakan sebuah asumsi yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan segala sesuatu, teknologi tersebutlah yang kemudian dapat diartikan sebagai sebuah perencanaan, pelaksanaa, dan evaluasi pekerjaan.
benjamin s. bloom berpendapat bahwa sebuah pembelajaran akan setidaknya menghasilkan produk 3 ranah, diantaranya: kognitif, afektif, dan psikomotorik. sebagai fakta atas ke 3 ranah hasil pembelajaran tersebut, wajah pendidikan indonesia masih memandang bahwa ranah kognitiflah yang paling menentukan semua hal berbau pendidikan, padahal, adanya kognitif tersebut tidak terlepas dari ranah afektif yang dimiliki siswa atau peserta didik di dalam melaksanakan dan menerima pembelajaran di sebuah instansi ataupun lembaga manapun. ranah afektif tersebut dapat berupa perilaku, minat, emosi, dorongan pribadi, ataupun bakat. bilamana ranah afektif sangat sulit didapat oleh peserta didik dalam proses pembeljaran, tidak menutup kemungkinan ranah kognitif juga sangat sulit diraih oleh peserta didik.
oleh karenanya, untuk menumbuh kegairahan kognitif peserta didik, maka perlu dilakukan rangsangan afektif peserta didik. dan untuk memancing rangsangan afektif peserta didik dalam belajar maka perlulah dibangun suatu cara yang dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran, dan hal tersebut adalah dengan menggunakan teknologi pembelajaran.

KLIK TAUTAN DI BAWAH UNTUK MELIHAT DETAIL
👇👇👇

POWERPOINT TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
BAB I dan II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
APLIKASI PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Posting Komentar

0 Komentar