Sepanjang sejarah peradaban umat manusia, kaum kuffar selalu menampakkan kejumudan (baca:keras kepala) ketika ditawarkan kepada mereka fenomena-fenomena kebenaran yang layak mereka terima dengan senang hati. akan tetapi, entah karena gengsi atau mungkin hati sudah terlanjur mengeras mereka menolak dengan penuh sinis kebenaran tersebut dan bahkan tidak segan-segan menentang dengan beberapa klaim-klaim mereka yang dikira mampu membenarkan keberadaan aqidah mereka yang menyimpang.
Jauh sebelum agama Islam berkembang seperti saat ini, keberadaan kaum kuffar selalu saja membuat kita tertawa tergelitik dengan adanya klaim-klaim mereka yang selalu nyeleneh alias ngawur dan tidak logis.
Tibalah Al-Qur'an tergelitik dan dengan enteng memainkan peran logisme ayatnya demi membungkam klaim kaum kuffar. Dan logika inilah yang kemudian dalam disiplin ilmu balaghah disebut dengan "Al-Madzhab Al-Kalami", yaitu cara seseorang mendatangkan dalil logis demi membungkam lawan bicara. (Abdurrahman Habannakah, Al-Balaghah Al-Arabiyah: Ususuha wa Ulumuha wa Fununuha, 446.)
Terkait klaim kaum kuffar, Al-Qur'an dalam Surat Al-Maidah: 18, menyebutkan:
Dari sinilah letak ketidak-logisan klaim kaum kuffar yang memposisikan mereka sebagai anak-anak Allah dan para kekasihNya.
Dalam klaimnya, Kaum kuffar menganggap bahwa diri mereka tidak lain adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih Allah. Akan tetapi, satu langkah lebih logis, Al-Qur'an justru membungkam klaim mereka dengan sekali ucap: Jika kalian (baca:kaum kuffar) mengklaim sebagai anak-anak Allah dan para kekasihnya, lantas mengapa justru kalian yang di timpa adzab oleh Allah sendiri karena sebab dosa-dosa kalian itu.?
Seharusnya jika Allah menjadikan kalian anak-anak dan kekasihNya, maka Allah tidak Akan memberi adzab kepada kalian. bukankah jika seseorang mencintai orang lain, ia tidak akan berani membuat sakit kekasihnya tersebut.
seakan tersambar petir di siang bolong, dan dengan muka memerah, kaum kuffar merasa dipermalukan oleh klaim mereka sendiri yang membuat mulut dan segala klaimnya terbungkam rapat tanpa berkutik.
yang jelas, itulah Al-Qur'an dengan segudang logika yang dapat mematahkan lawan.
0 Komentar