sumber gambar: rumahzakat.org

"SHADAQAH' - satu kata yang mungkin tidak asing bagi setiap insan di manapun dan kapanpun mereka berada. keberadaanya selalu menyelimuti sendi-sendi kehidupan setiap individu, karena ia menjadi salah satu syiar dalam berbagai agama. bahkan, islam sendiri telah mengabadikan perihal shadaqah di dalam berbagai ayat-ayatnya, diantaranya:

.

1. Surat Al Baqarah:  261-263

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ. 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

ayat di atas secara singkat memberitahukan kepada kita bahwa siapa saja yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah itu bagaikan satu butir yang tumbuh menjadi 7 tangkai, dengan di setiap tangkai terdiri dari 100 butir. kemudian ketika seseorang menginfaqkan hartanya dijalan Allah, ia tidak membuat riya atau sakit hati orang yang diberi infaq dengan menyebut-nyebut pemberiannya, maka ia akan mendapat balasan dari Tuhannya. 

.

2. Surat Al Baqarah: 271

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

ayat di atas memberikan informasi bagi kita, bahwa ketika seseorang menampakkan shadaqahnya, maka itu baik baginya. dan jika ia menyembunyikan shadaqahnya maka itu lebih baik baginya. bahkan Tuhan akan menghapuskan kesalah-kesalahannya. dan Allah maha mengetahui.

.

3. Surat Al Baqarah: 274

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

ayat di atas juga menginformasikan kepada kita bahwa ketika seseorang menginfaqkan hartanya di malam ataupun siang hari secara sembunyi atau terang-terangan, maka ia mendapatkan pahala dari Tuhannya.

.

dari beberapa ayat di atas, kiranya menyimpan satu hal yang bisa saja menjadi pertanyaan dalam diri kita. apakah pertanyaan tersebut?

ya. tepat sekali. pertanyaan yang mungkin akan muncul adalah bagaimana bisa shadaqah dilakukan, sedangkan orang lain mengetahui shadaqah yang kita lakukan. karena kita sendiri sering mendengar satu ungkapan tentang shadaqah bahwa: "jika kita memberi sesuatu kepada orang lain, maka jangan sampai tangan kiri tahu".

.

bahkan, kalau saja kita menilik di berbagai media sosial, katakan saja "facebook, twitter, dan lain-lain" seperti itu, maka kita sering melihat konten-konten video yang isinya memperlihatkan seseorang sedang memberikan sesuatu kepada orang lain dan itu sudah sangat lumrah untuk divideokan dan dijadikan sebagi konten kreator mereka.

.

pertanyaannya: lohhhhh, sia-sia dong. mereka tidak akan mendapat pahala karena riya dilihat oleh orang lain?

.

tahan dulu gaes. perhatikan yaaa..jadi seperti ini: yang dinamakan riya itu ketika kebaikan yang kita lakukan, kemudian diceritakan kepada khalayak umum dengan penuh rasa bangga, ujub, dan ingin dianggap eman (baca:baik banget).

.

pertanyaan selanjutnya: lah kan sama saja dengan konten-konten mereka yang diperlihatkan kepada orang lain seperti di medsos-medsos itu?

.

tunggu dulu. shadaqah itu bukan perihal yang mengacu pada dilihat atau tidak dilihat. jika shadaqah diartikan sesempit demikian, maka sangat susah untuk orang melakukan kebaikan dan agar kebaikan tersebut dapat ditiru oleh orang lain. karena terbatas oleh kata "dilihat". bukannya rasulullah pernah bersabda ya: "Barang siapa yang melakukan satu kebaikan, maka baginya pahala dari kebaikannya itu dan pahala dari orang melakukan dan meniru kebaikan tersebut".

.

jadi pada hakikatnya, shadaqah yang dilakukan oleh seseorang itu dapat berupa dua jenis. pertama, shadaqah yang dilakukan dengan sengaja untuk tidak dapat dilihat oleh orang lain, alias hanya diri sendiri dan Tuhanlah yang mengetahuinya. shadaqah dengan jenis ini baik, dan sangat baik bahkan dapat menjauhkan sifat riya. kedua, shadaqah yang dilakukan dengan sengaja untuk menjadi konsumsi pandangan khalayak umum yang dengannya dimaksudkan agar orang lain juga tergerak untuk melakukan shadaqah sebagaimana orang tersebut melakukannya. shadaqah dengan jenis inipun sangat baik, tidak kalah baik dengan jenis shadaqah yang pertama. bahkan jika seandainya saja jenis shadaqah yang kedua ini merupakan shadaqah yang tidak baik dengan dalih dipertontonkan kepada khalayak umum, maka jangan risau apalagi merasa sia-sia, karena seseorang akan tetap mendapat pahala dari orang lain yang ikut melakukan kebaikan sebagaimana yang dicontohkan oleh sang pemberi shadaqah yang menjadi panutannya untuk tergerak melakukan kebaikan sepertinya.

.

sehingga, santai saja jika kita semua ingin membuat konten kreator di media sosial dengan tema "memberi" yang bisa saja menjadi konsumsi yang dinikmati khalayak pada umumnya.