Advertisement

Responsive Advertisement

WAFATNYA IBUNDA RASULULLAH, SITI AMINAH

Setelah pada pembahasan yang lalu, yaitu terkait pembedahan dada Rasulullah, karena peristiwa itulah, sayyidah Halimah mengembalikan hak asuh Rasulullah saw kepada ibundanya, Sayyidah Siti Aminah.

Pada saat itulah, sayyidah Siti Aminah dapat bertemu kembali dengan buah hati hasil dari pernikahannya dengan Abdullah. Di saat itu juga, sayyidah Aminah mengajak Rasulullah untuk bersilaturrahim kepada seluruh keluarganya dari pihak ibu, Bani Addiy ibnu Najjar, di kota Madinah. Namun siapa yang tahu akan kehendak Allah swt terhadap kehidupan hambanya, tiba-tiba saat siti Aminah dan Rasulullah saw telah tiba di dekat kota Abwa, sang Ibunda Rasulullah mendadak sakit keras yang berhujung pada wafatnya siti Aminah.

Atas peristiwa wafatnya Siti Aminah itulah, pad akhirnya Ummu Aiman kembali mengasuh Rasulullah saw untuk kedua kalinya dengan bantuan tanggungan kehidupan dari kakeknya, yaitu Abdul Muthallib.

Dalam kehidupannya, sang kakek sangat penuh perhatian dengan kehidupan Rasulullah, bahkan sang kakek sangat menyayangi cucunya tersebut. Sebab, dalam diri Rasulullah, muncul sebuah tanda-tanda bahwa kelak ia akan menjadi salah satu utusan Allah kepada seluruh umat.

Akan tetapi, rupanya Allah telah berkehendak yang lain. sebelum dapat melihat sang cucu tercinta menjadi seorang rasul, Abdul Muthallib pun wafat tepat pada saat Rasulullah saw berumur 8 tahun. 

Tibalah paman Rasulullah saw yang bernama Abu Thaalib mengasuh Rasulullah saw. sama seperti kakeknya, Abu Thalib pun demikian penuh kasih sayang dalam mengasuh dan merawat Rasulullah. Bahkan dengan kehadiran Rasulullah saw pula, Abu Thalib yang selama hidupnya dipenuhi dengan kesusahan, kini semua kebutuhan hidupnya sangat tercukupi berkat Rasulullah. Namun apalah dikata, seiring bertambahnya keberkahan sang paman, tidak lantas membuat Rasulullah bersikap rakus, melainkan justru sifat yang muncul dalam diri Rasulullah saw adalah jiwa Qana'ah (selalu menerima) terhadap apa yang ada dihdapannya. hal tersebut terlihat saat seluruh saudara- saudara Rasulullah dari pihak paman hendak memakan makanan bersama. Rasulullah tetap tenang disaat saudaranya yang lain dengan lahapnya memakanan hidangan yang di sajikan.

Demikianlah sederet orang-orang yang berperan aktif dalam mengasuh Rasulullah. Di mulai dari siti Aminah, kemudian di asuh oleh Ummu Aiman, dan disusukan oleh sayyidah Halimah, kemudian dikembalikan lagi kepada sayyidah Siti Aminah, dan pada akhirnya diasuh kedua kalinya oleh siti Aiman dengan bantuang tanggungan hidup dari sang paman dan sang kakek, Abi Thalib dan Abdul Muthalib.

Ya Rasulallah, salaam alaik
Ya Habiballah, salam alaik
Shalawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepadamu ya khalilallah kekasih Allah.

Allahu A'lamu

Posting Komentar

0 Komentar