Advertisement

Responsive Advertisement

PESANTREN DAN KOSA KATA

PESANTREN DAN KOSA KATA

Pesantren- dalam wajahnya selalu menyimpan sebuah keunikan yang tidak ditemukan dalam dunia ekstra pesntren. jika ingin menilik betapa banyaknya varietas bahasa Indonesia, maka tengoklah pesantren dari dalam. orang-orang dari berbagai daerah berkumpul dalam naungan pesantren. tentu dalam melakukan komunikasipun akan cenderung berbeda dalam penggunaan bahasa, lahjah ataupun dialek antara satu dengan yang lainya.

Perbedaan bahasa yang terdapat di pesantren lebih cenderung disebabkan karena berbedanya lahjah antar daerah, bahkan sekalipun semua santri yang mendiami sebuah bahasa jika diupayakan untuk hanya berbicara dengan bahasa nasional (red: Indonesia) tentulah akan dapat merasakan atmosfir variasi bahasa atau dialek pun lahjah.

Akan tetapi, terdapat sebuah kajian menarik yang layak untuk diperbincangkan dalam berbagai lintas diskusi panel kecil bahwa terdapat bahasa cetakan alias bahasa baru yang dapat ditemu di pesantren. apalagi dalam bahasa arab. pesantren memiliki bahasa baru tersendiri yang tercetak dengan narasi alami alias bahasa serapan.

Sebagai contoh dari munculnya bahasa serapan ala pesantren, kita sering mendengar kata-kata berikut:
  1. Balbala (Balbala - Yubalbilu - Bal-bal an (main sepak bola))
  2. Tagholghola/Gholghola (Gholghola - Yugholghilu - Google an (internetan))
  3. Faba (Faba - Yafibu - Facebook an (bermain Facebook))
  4. Kawwana (Kawwana - Yukawwinu - Kawwin yuk (nikah yuuuk)
  5. dll
Bahasa-bahasa tersebut, sejatinya merupakan bentukan dari bahasa arab yang menggunakan cetakann wazan (bentukan kata). yaitu dengan cara memposisikan suara dengan wazan yang sesuai atau menyerupai.

Lebih lanjut, dalam kajian bahasa atau ilmu linguistik, kita mengenal dengan istilah pidgin dan creol. di mana, salah satu munculnya bahasa adalah adanya pertemuan pengguna bahasa yang tidak pernah menggunakan bahasa satu sama lain. sehingga untuk memahamkan kedua pengguna bahasa tersebut, dibentuklah suatu bahasa baru yang dapat disepakati kedua belah pihak untuk kemudian digunakan untuk berkomunikasi.

seperti itulah pesantren
selalu memberi warna kehidupan dan keunikan

salam santri dan linguistik
salam pesantren dan kosa-kata

Posting Komentar

0 Komentar