Siapa yang tidak mengenal musailimah al-kadzab?
Seseorang dengan komplotannya yang mengaku-ngaku menjadi seorang nabi atau utusan Allah di masa Rasulullah saw, berasal dari suku bani Hanifah.

Dengan keahliannya pada bidang sihir, telah banyak menyeret kaum pada saat itu untuk mempercayai dan mengikuti ajaran-ajaran musailimah al-kadzab. lebih dari itu, Ia datang dengan kepercayaan-dirinya yang mengaku mendapat wahyu sebagaimana Rasulullah saw dari Allah swt. Kendati demikian, ajaran yang dibawa musailimah merupakan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah saw, diantaranya adalah penghapusan kewajiban melaksanakan shalat dan meminum khamar (alkohol).
Musailimah acapkali mengobral ayat-ayat palsunya yang diklaim sebagai bentuk wahyu Allah swt yang dianugerahkan kepadanya demi menarik perhatian masyarakat. sehingga tidak jarang beberapa kaum pada masanya telah banyak mengikuti ajaran sesatnya. Bahkan salah satu karya terdusta musailimah yang paling fenomenal adalah "ayat katak". Sajak-sajak yang dihadirkannya pun mengkloning atau mereplikasi sajak-sajak yang terdapat dalam al-Qur'an. Namun, biar bagaimanapun dibentuk, Sajak ayat-ayat musailimah al-kadzab tidak lebih indah, bahkan tidak menyimpan banyak makna dan i'jaz sebagaimana ayat-ayat dalam al-Qur'an. Bahkan sajak-sajak yang ia buat telah ditorehkan juga dalam salah satu ayatnya yang lain:
والمبذرات زرعا  #   والحاصدات حصدا
والذاريات قمحا #   والطاحنات طحنا
والخابزات خبزا  #   والثاردات ثردا
واللاقمات لقما  #   إهالة وسمنا
لقد فضلتم على أهل الوبر
وما سبقكم أهل المدر
رفكم فامنعوه#والمعتر فآووه#والباغي مناوئوه
"Demi yang menyia-nyiakan tanaman. Demi hasil panen yang melimpah. Demi angin yang menerbangkan gandum. Demi tukang giling yang menggiling dengan kuat. Demi tukang roti yang membuat roti. Demi tukang bubur yang membuat adonan bubur. Demi tukang potong yang memotong berkeping-keping lemak dan daging. Sungguh kalian telah mengutamakan masyarakat badui. kenapa kalian didahului oleh masyarakat badui, dusun kalian. maka, lindungilah ia. berilah tepat tinggal orang fakir. dan lawanlah orang lain".
Jika diperhatikan, sajak-sajak yang dihadirkan oleh musailimah dalam rangka meniru al-Qur'an sangat mirip 11 12. Hanya sajah, I'jaz yang terkandung di dalamnya sama sekali tidak ada. bahkan kosong akan makna yang tersirat.

pantaslah musailimah dijuluki dengan al-kadzab alias sang pembohong dari tanah bani hanifah.

Nb: Ayat-ayat di atas pernah penulis temukan di salah satu buku ketika sedang belajar di pesantren Al-Hikmah 02, Benda. Brebes. Penulis tulis ayat tersebut di salah satu bukunya yang masih tersimpan, namun lupa menyertakan referensi dari buku tersebut. jadi dengan sangat, agar tulisan ini sebagai salah satu pengetahuan saja, tanpa disertakan dalam karya ilmiah. kecuali jika menemukan referensi yang terkait dengannya.