Advertisement

Responsive Advertisement

30 BARIS AYAT TERAKHIR KITAB ZABUR

Al-Qur'an hadir dalam diri umat muslim sebagai bentuk dustur (baca: aturan) yang mengatur segala tatanan kehidupan mereka. Jika Al-Qur'an menyimpan data akidah, ibadah, dan syariat, maka Injil adalah pemberi kabar akan hadirnya raasul akhir zaman. pun Zabur yang lebih fokus pada nasihat, dzikir, hikmah dan doa dengan taurat musa yang menyelam dalam dunia akidah dan syariat.

Berbicara mengenai zabur Daud as, ada satu sajian menarik yang sangat renyah untuk dihidangkan dalam meja ilmu pengetahuan, terlebih jika dibalut dalam nuansa keimanan sehingga menjelma dalam kehangatan. 

Diriwayatkan:
عن عبد الصمد بن مغفل قال: سمعت أن وهب بن منبه رضي الله تعالى عنه قال: قرأت فى أخر زبور داود صلوات الله عليه ثلثين سطرا قال: يا داود هل تدر أي المؤمن أحب إلي أن أطيل حياته؟

Dari Abdus Shomad bin Mughoffal, ia berkata: "Aku mendengar Wahab bin Munabbih ra berkata: "Aku telah menyelesaikan bacaan 30 baris di akhir zabur kitab zabur, bahwa Allah swt telah berfirman": "Wahai Dawud, Apakah engkau mengetahui siapakah mukmin yang lebih aku sukai untuk kupanjangkan umurnya (kehidupannya)?"".

قال: لا، الذي إذا قال لا إله إلا الله اقشعر جلده و ارتعدت مفاصله فإني أكره له بذلك الموت كما يكره الوالد لولده و لكن لا بد له منه أني أريد أن أسره فى دار سوى هذه الدار فإن نعيمها بلاء و رخاءها شدة و فيها عدو لا يألونكم خبالا يجرى منكم كمجرى الدم من أجل ذلك عجلت أوليائي إلى الجنة لو لا ذلك لما مات آدم و ولده حتى ينفخ فى الصور

Kemudian Daud as menjawab: Tidak ya rabb, Aku tidak mengetahuinya!?
lalu dijawab oleh Allah: Yaitu orang-orang yang bilamanan mengucapkan kalimat syahadat Laa Ilaaha Illa Allahu, seluruh kulit badannya merinding dan seluruh sendi-sendi pertulangannya bergetar. sebab dalam hal ini, Aku (Allah) tidak menginginkan kematian baginya (sebab syahadat tersebut) seperti halnya seorang ayah yang tidak menginginkan anaknya mati. Namun apalah dikata, Ia tetap harus merasakan kematian. dan Aku menghendakinya untuk merasakan kebahagiaan ditempat (akhirat) selain tempat ini (dunia). Karena kenikmatan dunia adalah sebuah bencana besar, sedangkan kemakmuran dunia adalah sebuah kesusahan. Di dalam dunia sendiri terdapat musuh yang tidak segan-segan akan menyesatkanmu. Musuh tersebut berlalu sebagaimana aliran darah yang mengalir di dalam tubuhmu. Oleh karena itu, Aku (Allah) ingin menyegerakan para kekasihku untuk menuju surga. Jika bukan karena hal demikian, pastilah Adam as dan anak-anaknya tidak akan aku matikan sampai ditoupnya sangkakala di hari kiamat.

Posting Komentar

0 Komentar