Advertisement

Responsive Advertisement

RAJAB YANG DIAGUNGKAN


sudah menjadi sebuah konsensus bersama jika seluruh umat meng-iya-kan bahwa dalam jangka satu tahun terdapat 12 bulan. baik dalam jangka hitungan penanggalan masehi maupun hijriyyah.
hal tersebut pun merupakan salah satu konsensus paten (baca: tetap) yang tidak dapat dipungkiri kebenarannya.
dimanapun seseorang berada, dan berapa lama seseorang menetap, jumlah bulan dalam satu tahun akan tetap sama yaitu 12 bulan lamanya.

bahkan jauh sebelum para ilmuan mencoba menghitung jumlah bulan dalam satu tahun,
1400 tahun yang lalu, Al-Qur'an sudah lebih dulu memberikan info tentang realita jumlah bulan dalam satu tahun, yaitu dalam surat at-Taubah: 36


dalam penanggalan hijriyah sendiri, terdapat 4 bulan yang sangat dihormati, diagungkan, bahkan diharamkan (baca:disucikan). ke 4 bulan ini lebih dikenal dengan sebutan syahrul hurum (bulan yang dimuliakan). diantara bulan tersebut adalah Dzul Qo'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.

dinamakan syahrul hurum, karena sangat tidak dianjurkan untuk melakukan sebuah perbuatan perusakan. bahkan dosa yang diproleh dalam 4 bulan tersebut lebih besar dibandingkan dosa di bulan-bulan yang lain. sebaliknya, pahala yang diperoleh dalam 4 bulan tersebutpun lebih besar dibandingkan pahala yang diperoleh di bulan-bulan yang lain. hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fadhoilul Auqoot, hal. 19

و قال (ابن عباس) : لا تظلموا أنفسكم فى كلهن ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حرما و عظم حرماتهن و جعل الذنب فيهن أعظم. و العمل الصالح و الأجر أعظم
 Ibnu Abbas berkata: janganlah kalian mendzalimi diri kalian sendiri manakala berada dalam masa 4 bulan tersebut. dari seluruh bulan tersebut terdapat 4 bulan yang sangat diagungkan, dihormati. dimana, dosa yang diperoleh di dalam 4 bulan tersebut jauh lebih besar (dibanding bulan-bulan selainnya) dan pahala yang diperoleh di dalam 4 bulan tersebutpun jauh lebih besar (dibandingkan bulan-bulan selainnya)

lantas?
gerangan apakah yang dilakukan kaum-kaum jahiliyyah di masa lampau ketika mereka berada di dalam 4 bulan haram tersebut?

Al Imam Abi Bakr Ahmad Ibn al-Husain ibn Ali al-Baihaqi, dalam ta'lifnya Fadhoilul Auqot menjelaskan bahwa:
orang-orang jahiliyyah di masa lampau sangat mengagungkan 4 bulan tersebut terutama pada bulan rajab. tidak ada satupun dari mereka yang melakukan peperangan di bulan rajab.
bahkan dalam satu riwayat hadits di jelaskan:
أخبرنا أبو الحسين علي بن محمد بن عبد الله بن بشران أنبأنا أبو عمرو بن السماك حدثنا حنبل بن اسحاق حدثنا حنبل بن الربيع حدثنا مهدي بن ميمون قال: سمعت أبا رجاء العطاردي يقول: كنا فى الجاهلية إذا ذخل رجب نقول: جاء منصل الأسنة لا ندع حديدة فى سهم و لا حديدة فى رمح إلا أنتزعناها فألقيناها
Abu al-Husain bin Muhamad bin Abdullah bin Busyran memberi kabar kepada kami: di ceritakan dari Abu Umar bin as-Samak, diceritakan dari hanbal bin ishak, diceritakan dari hanbal bin Robi', diceritakan dari Mahdi bin Maimun, ia berkata: saya mendengar Aba Roja al-Athorodiyy berkata: ketika bualnn rajab telah datang, kami bergumam: tombak tahun(bulan rajab) telah tiba, kami sama sekali tidak membuat satu helai tombak atau panah besi, terkecuali jika ada hal yang memaksa kami untuk membuatnya, maka kamipun akan membuat panah atau tombak tersebut.
berangkat dari kegiatan menengok hadits tersebut, ternyata sebuah fenomena tek terduga mencoba sedikit memaksa kita untuk sekedar bergumam "owwhh ternyata" begitu sucinya bulan rajab sehingga orang-orang jahiliyyah pun pantang melakukan peperangan. 

Allahu A'lam Bis Showaab


Posting Komentar

0 Komentar