Advertisement

Responsive Advertisement

ANJURAN MEMBACAKAN YASIN UNTUK SI MAYYIT



Kematian merupakan sebuah keniscayaan bagi seluruh makhluk yang bernyawa tak terlebih manusia.
Kehadirannya sangat kentara akan wajah senyum atau bahkan terliput angkara murka.
Tergantung bagaimana dan kepada siapa maut akan bertamu.
Serta dalam hal apakah sang calon yang akan ditemui maut beraktifitas.

Kehadirannya membawa angin segar bagi mereka yang sedang menempuh di jalan keridhoaan Allah.

Bagi sebagian Orang, kematian tersebut merupakan sebuah ungkapan keinginannnya kelak ketika tiba masa itu mendatanginya, bertamu, bersalam sapa: wahai orang mukmin, aku datang menjemputmu atas perintah rabb mu. dan akan dijanikan kepadamu kenikmatan di haribaanNya.

Namun,

Bagi sebagian orang lain, kematian terkadang menjadi satu momok yang kentara akan wajah menyeramkan kelam penuh kemurkaan, seraya bersapa: wahai kaum anid, aku datang menjemputmu atas perintah rabb mu, dan akan dijanjikan kepadamu siksaan yang teramat sangat pedih.

Bagi seluruh calon penghuni kamar berukuran 1,5 meter di bawah tanah, tidak ada satu haripun yang mereka rasakan di dunia lebih berat daripada malam pertama di alam kubur. 

Mereka yang beriman, akan mendapat rahmat.
mereka yang aniid, akan mendapat siksa laknat.

Maka untuk meringankan siksaan tersebut, rosulullah menganjurkan umatnya untuk membacakan surat yasin teruntuk ahli kuburnya.
Perintah atau anjuran membacakan yasin tersebut, terlihat dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud dan Imam Nasa'i:

عن معقل ابن يسار رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه و سلم قال: إقرؤوا على موتاكم يس. رواه داود و النسائي و صححه ابن حبان

Dari Ma'qil Ibn Yasar ra, bahwasanya nabi bersabda: Bacakanlah surat yassin untuk orang-orang yang telah wafat diantara kalin. H.R Imam Abu Dawud dan Nasa'i.
 segala sesuatu yang merupakan perintah atau anjuran dari nabi tidak lain karena di dalamnya terkandung banyak hikmah yang tersimpan dan tidak terlihat.

reserensi:
  • Ibnu Hajar al-Atsqolaniy, Bulughul Marom, Maktabah al-Imaarotullah, hal. 114.

Posting Komentar

0 Komentar