Advertisement

Responsive Advertisement

MEMANDIKAN JENAZAH DENGAN AIR WEWANGIAN


Sebagai salah satu dari kewajiban umat muslim dalam bermuamalah dengan sesama insan, memandikan jenazah merupakan salah satu dari serangkaian mengurus jenazah selain mengkafani, mensholati, dan mengkuburkan.

Mandi merupakan salah satu wasilah dalam rangka mensucikan badan dari segala kotoran yang menghinggap di tubuh seseorang.
Bahkan, untuk dapat melakukan sederet ibadah, seseorang dilazimkan untuk selalu dalam keadaan suci, walaupun secara menyeluruh, sesuci bukan hanya dengan mandi saja. melainkan berwudhu misalnya, yang digunakan ketika hendak melaksanakan ibadah shalat, membaca al-qur'an dan lain-lain.

oleh karena hal demikian, Maka memandikan jenazah juga merupakan salah satu wasilah sebelum pada akhirnya sang jenazah akan menghadap kepada sang pemilik kehidupan, Allah swt.

lantas, bagaimana cara rosulullah memandikan jenazah sang putri kala itu?
sang putri, zainab yang lebih dahulu menghadap kehariban Allah sang pemilik hidup.

Disebutkan dalam hadits:

عن أم عطية رضي الله عنها قالت: دخل علينا النبي صلى الله عليه و سلم و نحن نغسل لبنته، فقال: اغسلنها ثلاثا أو خمسا أو أكثر من ذلك، إن رأيتن ذلك بماء و سدر و اجعلن فى الأخيرة كافورا أو شيئا من كافور. فلما فرغنا آذناه فألقي إلينا حقوه فقال: أشعرنها إياه. متفق عليه. و في رواية: إبدأن بميامنها و موضع الوضوء منها. و فى لفظ للبخاري: فضفرنا شعرها ثلاثة قرون فألقيناه خلفها
Dari Ummu Athiyyah ra, berkata: ketika kami memandikan jenazah putrinya (zainab), rosulullah masuk dan bersabda: mandikanlah jenazahnya sebanyak 3 kali, atau 5 kali, atau lebih dengan air wewangian. dan gunakanlah kapur (wangi) atau sesuatu yang dapat digunakan sebagai wangi-wangian di akhir memandikan.
ketika kami selesai memandikan sang jenazah putrinya, kami meminta izin kepada rosulullah, kemudian rosulullah memberikan kami sebuah sarung dan balutlah dengannya. Muttafaq Alaih.
Dalam satu riwayat: mulailah dengan sisi sebelah kanan dan tempat-tempat yang digunakan untuk berwudhu.
Dalam lafad Imam Bukhori disebutkan: kemudian kami mengepang rambut jenazah sang putri nabi dengan 3 kepang, kemudian kami membalutkan sarung tersebut dibelakang jenazah sang putri.
dari hadits tersebut pula dpat disimpulkan bahwa:

  1. hendaknya memandikan jenazah dilakukan sebanyak 3-5 kali.
  2. menggunakan air wewangian.
  3. menggunakan kapur wewangian
  4. memandikan dimulai dari sisi kanan
  5. jika jenazah adalah perempuan, maka dianjurkan untuk mengepang rambut dan membungkusnya dengan kain. 
Demikianlah bagaimana rosulullah menjelaskan bagaimana cara memandikan jenazah yang pada waktu itu, sang jenazah tidak lain adalah putrinya sendiri, Zainab binti Muhammad.

Refrensi:
  • Ibnu Hajar al-Atsqolany, Bulughul Marom, Maktabah Imarotullah, Hal. 116

Posting Komentar

0 Komentar