Advertisement

Responsive Advertisement

KOPI HITAM TAK BERSEMUT

Hay dulur.
Sekarang hari Senin, 7 Januari 2019.
Saatnya aktifitas kembali dijamah oleh para aktifis-aktifis kehidupan.
Ada yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan.
Ada yang berkecimpung di dalam dunia sosial.
Ada yang berkecimpung di dalam dunia politik.
Ada yang berkecimpung di dalam dunia budaya.
Ada yang berkecimpung di dalam dunia pabrik.
Dan begitu banyak macam pekerjaan yang digiatkan oleh para insan yang berjuang menjemput rizkinya hari ini, jam ini, menit ini, bahkan juga detik ini.
Seperti saya sekarang ini yang sedang menyelam dalam-dalam dunia pendidikan, untuk sekedar mencari rizki dalam lautan proposal pendidikanku.

Tidak sengaja aku melihat seseorang membawa secangkir kopi hitam yang dalam benakku pastilah kopi tersebut sangat nikmat untuk kemudian di srupuut penuh kelembutan dengan ditemani satu piring gorengan bakwan.

Perpaduan warna hitam kecoklatan serasa membangkitkan kembali mata yang terperunduk menunggu lama giliran bertemu dosen pembimbing.

Aroma khas ala kopi hitam tidak luput terhirup masuk dalam bilik-bilik paru dengan disetiap alirannya mencoba mengatakan Ayoo ngopiii sam..!?!?

Asap tipis-tipis yang mengepul pun turut menandai bahwa kopi hitam baru saja dituangkan.
Hem pasti rasanya nikmat nan menenangkan.

Namun,,,,
Rasanya ada yang kurang dan terlewatkan dalam benakku.
Kopi hitam yang baru saja terlintas apakah rasanya pahit? Ataukah manis? Ataukak pas antara Pahit dan Manis melebur jadi satu?

Oh tidak..
Aku belun mencobanya.

Akan tetapi,
Satu hal yang tidak pernah terlewat dalam benakku.
Bahwa untuk menuangkan kopi hitam dengan aroma nikmat perlu mencurahkan perhatian penuh dalam meracik menakar bubuk kopi dan gula hingga terpadu menjadi satu selera pas.
Bahkan dalam filosofinya, kopi hitam tak bersemut terkadang lebih numero uno.
Karena takaran bubuk kopi dan gula sangat selaras, serasi dan seimbang.

Jadi.
Untuk melihat apakah racikan kopi panas itu sangat pas takaran adalah dengan melihat adakah semut yang mengerumuninya? Jika ada semut, maka kopi terlalu manis.
Hehe

Malang, 7 Januari 2019
Restu Budiansyah Rizki

Posting Komentar

0 Komentar