Advertisement

Responsive Advertisement

KISAH 7 BATU YANG TIDAK MAMPU DIANGKAT MALAIKAT

KISAH 7 BATU YANG TIDAK MAMPU DIANGKAT MALAIKAT
Restu Budiansyah Rizki


Tidak sadar, sebenarnya amalan atau perbuatan yang sangat ringat untuk dilakukan namun berat pahalanya selalu kita abaikan di setiap detik kehidupan sekarang ini atau bahkan umat terdahulu kita.

Bahkan kemampuan amalan tersebut mampu menghapus dosa-dosa yang seketika itu dilakukan oleh seluruh insan. lantas? amalan apakah yang dimaksud? bahkan sering kita abaikan?!.

Salah satu literatur riwayat Abi Dzar Al-Ghifari pernah menyentil perihal amalan atau perbuatan yang dapat mendekatkan ke surga. Di mana, Abi Dzar kala itu datang menemui Rosulullah dengan membawa satu pertanyaan. 
Dalam pertemuannya Abi Dzar bertanya: Wahai Rosulullah, Ajarkanlah kepadaku satu amal perbuatan yang mampu mendekatkan kepada surga sekaligus menjauhkan kepada neraka?. 

Lalu dijawablah oleh Rosulullah: "Jika engkau melakukan suatu amalan buruk, maka segeralah untuk menghapusnya dengan satu amalan baik". 

mendengar jawaban tersebut, Abi Dzar pun bertanya kembali: Adakah amalan yang dimaksud adalah mengucapkan kalimat "LAA ILAAHA ILLA ALLAHU?"

Rosulullah pun tersenyum serasa berkata: "Benar, Kalimat tersebut paling baik diantara amalan-amalan baik yang lain".

Peristiwa kedatangan Abi Dzar kehadapan Rosulullah pun turut serta dalam cerita 7 batu yang dibawa seorang hamba dan tidak mampu diangkat oleh malaikat.

Pernah suatu ketika ada seorang hamba yang berada di tanah arafah dengan membawa 7 batu di tangannya. batu-batu tersebut menjadi satu-satunya saksi sang hamba mengucapkan kalimat syahadat "ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ROSULULLAH" di hadapan Allah SWT. 

Terlelaplah sang hamba dalam tidur yang mnyelimutinya di alam ketenangan. Dalam tidurnya ia melihat seakan-akan dunia telah menemui titik umur senjanya. saat itu yang ia rasakan seperti kiamat telah datang bertamu pada dunia yang nampak tua ini. 

Saat mendapat giliran hisab di depan sang hakim dari segala hakim, diputuskanlah ia untuk masuk neraka. Dengan putusan sang hakim tersebut, lantas sang malaikat bergegas membawanya ke salah satu neraka. saat sang malaikat sudah mendekati salah satu pintu neraka, ternyata terdapat sebuah batu yang berusaha menjemput sang hamba. 

Tibalah para malaikat berkumpul untuk mengangkat batu tersebut. akan tetapi, sebuah hal yang menakjubkan terjadi, seluruh malaikat tidak mampu untuk mengangkat batu yang terdapat di depan pintu neraka. Hingga pada akhirnya sang malaikat menggiring sang hamba untuk memasuki pintu neraka yang lain. Namun apalah dikata, di depan pintu neraka tersebutpun terdapat batu yang menghalanginya masuk le dalamnya. 

Hal itu, malaikat lakukan ke seluruh 7 pintu-pintu neraka, namun dengan setiap pintu neraka terhalang oleh sebuah 7 batu yang pernah digunakan sang hamba di arafah.

Melihat peristiwa tersebut, sanG malaikat pun membawanya di bawah arsy seraya mengadu kepada Allah.

"Ya Rabb, engkau lebih tahu perkara yang ada pada hambamu ini. Kami para malaikat tidak satupun menemukan satu jalan untuk memasukannya ke dalam neraka"

Dijawablah oleh Allah: "Saya telah memberikan rahmat kepada hambaku"

Dalan hal ini sang batu bersaksi untuk sang hamba:
"engkau tidak akan menyia-nyiakan hakmu. bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu, sedangkan aku bersaksi atas ucapan syahadatmu wahai sang hamba"

Kemudian Allah memerintahkan sang malaikat untuk memasukkannya ke dalam surga. Namun apalah dikata: saat mereka sampai di hadapan pintu surga, ternyata pintu surga tertutup untuknya. Dan sebagai balasannya, Syahadat yang pernah ia ucapkan pun datang menemuinya dan membukakan pintu surga untuk dapat dimasuki oleh tuannya, dalam hal ini, syahadat yang diucapkan sang hamba.

Demikianlah kisah batu yang tidak mampu diangkat malaikat, karena pernah digunakan untuk bersaksi dalam ucapan syahadat sang hamba.

Ternyata, satu kalimat Syahadat yang sangat mudah dilafalkan oleh kita, mampu memberikan penolong kelak di akhirat. bahkan sebuah batu yang menjadi saksi atas syahadat seseorang tidak dapat diangkat oleh malaikat ketika batu tersebut berada di sebuah pintu neraka.

Allahu A'lam.

DiIntisarikan dari kitab al-Mawaid al-Ushfuriyah karya Syaikh Muhammad Bin Abu Bakr

Malang, 9 Januari 2019
Restu Budiansyah Rizki

Posting Komentar

0 Komentar