Advertisement

Responsive Advertisement

PENCIPTA HOAX, GENERASI KEDUA IBLIS PENGGODA ADAM DAN HAWA

PENCIPTA HOAX, GENERASI KEDUA IBLIS PENGGODA ADAM DAN HAWA
Restu Budiansyah Rizki


27 Januari 2019, Sehari telah berlalu pasca penyelenggaraan harlah Muslimat Nu ke 73. Namun, tampaknya berbagai berita miring dan keji dialamatkan kepada Nu dan harlah Muslimatnya yang ke 73 tersebut. Bukan tanpa alasan, Mereka yang membuat berita-berita fitnah dan hoax sejatinya memiliki perasaan benci akut terhadap kepemimpinan sekarang ini. Baik dari pemerintahan RI ataupun Ketum PBNU. Karena memang, apapun yang dihadirkan sebuah kepemerintahan di dalam Negeri Indonesia, NU akan senantiasa mendukung sekaligus bekerja sama demi terlaksanannya tatanan sosialisme yang berpegang teguh pada persatuan, pembangunan, kerukunan, dan saling menghargai antar sesama. Sehingga mereka (baca: Pembenci) seakan menilai bahwa NU sangat romantis dengan rezim sekarang ini yang menurut mereka adalah rezim dzalim. (admin berdo'a semoga tidak serta merta ikut dalam mencerca apalagi menghina). Tibalah mereka membuat suatu hoax keji dalam acara peringatan hari lahir Muslimat yang ke-73 yang kebetulan telah dilaksanakan kemarin pada Ahad, 27 Januari 2019.

Salah satu deretan hoax yang sangat keji disebarkan adalah:
  • Pidato Ketum PBNU yang diplintirkan/dipotong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga kesan pidato bahwa selain NU adalah salah semua. padahal kenyataanya adalah pidato itu full, dan memiliki makna khas ala kiyai said. dan untuk memahaminnya harus dengan hati tenang dan tidak grusak-grusuk.
  • Adanya tulisan "Jokowi dan Muslimat Nu Ber SATU di papan background panggung harlah. sehingga kesan yang ada bahwa acara harlah muslimat adalah acara mendukung paslon 01. padahal realitanya adalah tidak ada tulisan apapun di papan background kecualiMUSLIMAT dan  logo NAHDLATUL ULAMA
  • Adanya peserta yang meninggalkan sampah. sehingga kesannya adalah bahwa acara harlah tidak menjaga kebersihan. padahal kenyataannya beberapa santri dan peserta turut serta dalam memungut sampah (secara logika tidak mungkin sampah ditinggalkan begitu saja)
Sebagai warga (yang mencoba ber-) Nahdliyyin, penulis menganggap fitnahan-fitnahan dan hoax yang disebar sudah sangat kelewatan batas. sehingga dengan Tegas penulis katakan, bahwa berita tersebut sama sekali TIDAKLAH BENAR ALIAS HOAX.

Jika mengingat fitnahan-fitnahan dan hoax yang disebarkan tersebut, penulis teringat dengan usaha-usaha IBLIS menipu Nabi kita, ADAM AS dan Siti HAWA dengan berita Hoax. Di mana, Iblis dengan senjata hoaxnya mampu membuat Adam takluk atas bujuk rayuannya yang indah untuk memakan buah khuldi. Hingga akhirnya Adam dan Hawa diturunkan ke bumi dalam keadaan terpisah. Dalam membujuk Adam dan Hawa, Iblis membuat sebuah manuver berita hoax bahwa larangan memakan buah khuldi yang diperintahkan Allah kepada Adam dan Hawa adalah karena jika memakan buah khuldi tersebut, Adam dan Hawa akan kekal abadi dan dapat menandingi tingkatan malaikat. sedangkan rayuan iblis tersebut juga mengatakan Allah tidak ingin Adam dan Hawa dapat hidup kekal seperti Rabbnya. 

Kisah Iblis membuat hoax tersebut pun dapat kita tilik dan telaah dalam surat al-A'raf ayat 20-23.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (٢٠) وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ (٢١) فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٢) قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٢٣)

20. Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, "Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).”
21. Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu,"
22. Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, "Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"

23.Keduanya berkata, "Ya Tuhan Kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.
 
Sehingga, perbuatan membuat sesuatu yang notabene itu adalah hoax atau fitnahan, akan sama persis dengan sifat Iblis yang membuat hoax kepada Adam dan Hawa untuk memakan Buah khuldi yang dilarang oleh Allah untuk didekati dan apalagi dimakan.
Oleh karena itu, sebagai bentuk pembelaan pada Nahdlatul Ulama, al Faqir hanya dapat berdoa kepada Allah Swt agar senantiasa Nahdlatul Ulama dan seluruh umat muslim dapat dijauhkan dari segala kerusakan. Dan seandainya tetap masih terdapat fitnah hoax, setidaknya agar diberikan kekuatan untuk menghadapai kerusakan berupa fitnahan hoax tersebut.

Allahu A'lamu Bis Showaab
Allah Musta'aan.

Malang, 28 Januari 2019
Restu Budiansyah Rizki

Posting Komentar

0 Komentar