Advertisement

Responsive Advertisement

PUISI GUS MUS: SUJUD


SUJUD
Gus Mus

bagaimana engkau hendak bersujud pasrah.
sedang wajahmu yang bersih, sumringah.
keningmu yang mulia dan indah.
begitu pongah.
meminta sajadah.
agar tak menyentuh tanah.
apakah kau melihatnya seperti iblis, saat menolak menyembah bapakmu dengan congkak.
tanah hanya patut diinjak.
tempat kencing dan berak.
membuang ludah dan dahak.
atau paling jauh hanya lahan pemanja nafsu serakah dan tamak.
apakah kau lupa.
bahwa bapak adalah tanah dimana ibumu dilahirkan.
tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan.
tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian.
dalam perjalanan panjang menuju keabadian.
singkirkan saja sajadah mahalmu.
ratakan keningmu.
latakan heningmu.
tanahkan wajahmu.
pasrahkan jiwamu.
biarlah rahmat agung Allah membelaimu.
dan terbanglah kekasih.
bagimu...
bagimu kutancapkan kening kebanggaanku pada rendah tanah.
telah kuamankan sedapat mungkin imanku.
kuselamat-selamatkan islamku.
kini...
segala milikmu ini kuserahkan padaMU Allah terimalah.
kepala bergengsi yang terhormat ini.
dengan kedua mata yang mampu menangkap gerak-gerik dunia.
kedua telinga yang dapat menyadap kresik-kresik berita.
hidung yang sanggup mencium parfum dan borok manusia.
mulut yang sanggup menyula[ kebohongan menjadi kebenaran.
seperti sekian yang lain hanyalah sepercik tetes anugerahMU.
alangkah amat mudahnya engkau melumatnya, Allaaah.
sekali engkau lumat, terbanglah cerdikku.
terbanglah gengsiku,
terbanglah kehormatanku,
terbanglah kegagahanku,
terbanglah kebanggaanku,
terbanglah mimpiku,
terbanglah hidupku.
ALLAAAAAHHHH..
Jika terbang, terbanglah
sekarangpun aku pasrah asal menuju haribaan dan rahmatmu.



Posting Komentar

0 Komentar