MEGA DI BUMI NUSANTARA
Restu Budiansyah Rizki
Berbisik-bisik romantis akan bumi nusantara, tidak akan pernah puas jika kita hanya mengintip lini-lini keindahan dari satu arah. katakan lautannya.
Ternyata lebih dari itu, Indonesia sebagai salah satu negara yang beriklim tropis dan dilewati garis katulistiwa memiliki segudang keindahan lain yang terjadi secara alami atau melalui proses campur tangan alam, salah satunya adalah mega merah dikala maghrib telah menyapa bumi nusantara.
jika pada hari sebelumnya mega terlihat berwarna kuning-kuning orange, namun pada hari ini, mega terlihat sangat memukau dengan gradasi warna paduan merah dan hitam pekat. di tambah dengan garis bergelombang yang tidak lain adalah hamparan bukit-bukit pegunungan, menambah kesan cantik dan mengena alam takjub akan keindahan dan romantisnya bumi nusantara menyapa penduduknya untuk sekedar mengingatkan bahwa adzan maghrib sebentar lagi berkumandang.
Akankah sapa nusantara yang kau dengar dan lihat dari mega merah telah membuat sunyi keinginan untuk segera menghadap Tuhan dan bermunajat: "ALLAH, terima kasih dengan anugrah bumi yang kau hamparkan untuk bangsa Indonesia"
cukuplah mega merah menyadarkan kita akan mahalnya alam nusantara.
Tuhan tidak butuh takbirotul ikhrammu.
Tuhan tidak butuh ruku'mu
Tuhan tidak butuh sujudmu
Tuhan tidak butuh tasyahudmu, dan
Tuhan tidak butuh ibadahnmu.
Melainkan,
Tuhan hanya butuh bagaimana kamu berinteraksi dengan sesama manusia. karena Tuhan pernah membisikan satu kalimat "jangan kau memikirkan bagaimana Aku, namun pikirlah bagaimana makhlukku".
Jadi, Mega merah yang hadir saat ini tidak hanya mengingatkan insan nusantara untuk mengingatkan bagaimana Tuhan, Namun lebih pada bagaimana berinteraksi dengan umat lain dengan berkenalan mesra dengan sang penciptanya, Allah.
Karena terlalu mahal jika Nusantara dirusak dengan ego perbedaan yang berkecamuk.
apalagi saat politik datang bertamu.
Malang, 2 Januari 2019
Restu Budiansyah Rizki
0 Komentar